Thursday, January 31, 2013

HANYA PERASAAN





”Cinta yang tersimpan sepi didasar hati tidaklah terlampau kecewa sebab ia hanya butuh berdamai dengan dirinya sendiri. lain halnya dengan cinta yang melibatkan hati yang lain,saat kecewa menghampiri ,selain harus berdamai dengan diri sendiri, harus mampu juga melapangkan hati, saat kesadaran datang bahwasanya cinta saja tak cukup , cinta harus bisa memaklumi cinta"


Diusia ana yang tak lagi muda  namun belum tua, ana merasa agak sungkan membicarakan cinta. terkadang ana merasa menyesal mengapa waktu remaja dulu ana ikut aja remaja saat itu.

Malam ini, ana kembali mengingat-ngingat perasaan yang beberapa tahun silam waktu SMA dahulu ketika seseorang hadir dan ana untuk pertama kalinya menamakan rasa itu, cinta.

tapi berjalannya waktu ana mengagapnya biasa. katika ia hadir munculah perasaan itu tapi ketika ia pergi ana banyak-banyak beristiqfar menjaga hati ku. sampai ana lelah karena ia sering muncul di kelas kantin perpus lab. dll. hu... maka ana mulai mempertanyakan tentang perasaan ini.

pertanyaan yang sampai detik ini belum ana temukan jawabannya ‘Cinta ,Entah terbuat dari apa ia?” 

Seperti Takdir yang tak bisa di tebak, perasaan ini pun demikian. kadang seperti kebetulan yang aneh namun kemudian terbawa-bawa sampai usia habis. Saya tak paham bagaimana cara kerjanya,  proyeksi tentangnya pun tak pernah selesai, tak presisi, seperti tak ada definisi yang pasti, Berlembar-lembar sketsa tentangnya harus berakhir ditempat sampah karena tak menemukan titik yang tepat, Puisi, jangan tanyakan berapa banyak puisi yang telah membuat kata-kata terbuarai karena cinta.

sampailah pada titik itu...
ana ingin menemuinya.. ya menemuinya... ana ingin demo padanya.. agar ia tidak lagi mengganggu hidup ana. ketika itu mau penaikan kelas. 

jangan ketemu lagi... jangan sok akrab... jangan senyum lagi pada ana.. jangan sms, telpon, mentagfb, folow,...dll....

ketika mau bertemu di detik itu... aku menemukanya tersenyum lebar... bukan karena melihatku.. tapi karena orang lain ya orang lain yang kukenal sahabatku 
teman kelas kami... ramon.

entah kenapa ketika itu ana hanya diam...
... 
ana coba berbalik... tak ingin melihatnya
tapi...
ada perasaan lain muncul lagi...

tapi lagi-lagi ana berdzikir, mencoba menenangkan hati..

waktu berjalan.. alhamdulillah.. kini dia tidak lagi menemui ku... ya karena ia seperti telah menemukan belahan jiwanya... selamat nah..

tapi perasaan baru itu muncul lagi..
kata ikhwa-ikhwa perasaan itu bernama kecewa...

namun aku tak ambil pusing..
maka aku pun muhasabah diri... meningkatkan ibadah lagi; ngaji, shalat, puasa sunnah, dll

karena kutahu semua itu hanya perasaan hatiku saja.

ana pun menutup memorial SMA ku... tak terlalu berarti memang

karena perasaan itu tersimpan di dasar hati yang sepi. yang kadang ana melihatnya.. untuk merenung betapa beratnya perjuangan di jalan dakwah di sekolah ketika itu.

ini aja deh..
syukron.. 
wallahualam


 



No comments:

Post a Comment