Sunday, November 19, 2017

CERPEN : " SEPERTI KISAH CINTA YANG TOKOH UTAMA MENYENDIRI DI GUNUNG " BUKU ANTOLOGI



“Kita tak boleh terus-terusan menunggu hujan!”
Lelaki itu menoleh ke arah muasal suara. Sebut saja dia Lelaki Pertama, dan yang baru saja bicara tadi Lelaki Kedua.

Friday, October 6, 2017

CERPEN : " SHAHERYAR " DALAM BUKU ANTOLOGI "MELUKIS WAJAH"



Julia pernah bilang, cinta pada pandangan pertama hanya diperuntukkan bagi mereka yang beruntung. Mereka yang kurang beruntung, sebaliknya, harus ber­urusan dengan cinta pada pandangan terakhir. Cinta bukan hadir pada saat mereka saling menyapa, ketika berkata “hai” atau “halo”, tetapi justru pada saat mereka harus berpisah dan saling berucap “selamat tinggal”.

Saturday, September 2, 2017

CINTA DALAM SEMANGKOK COTO (2-selesai)



Suatu hari, mereka, Zul, Alif, Lailah, Zaki barengan berjalan menuju ke warung coto setelah pulang sekolah. Sambil berjalan Zaki angkat bicara.

“Apa kita akan kerja terus?” Agak pelan Zul, ALif mendengarnya, hanya diam sedang Laila berbalik menatap Zaki menunggu kelanjutan bicaranya.

Tuesday, August 22, 2017

CINTA DALAM SEMANGKOK COTO (1)



Baso merasa bersyukur mendapat pekerjaan sebagai pelayan warung Coto Makassar ini, yang merupakan makanan khas kota ini. Warung coto milik Dg. Kule hanya memiliki pegawai tetap 2 orang saja. Dg. Kule sendiri merintis warung belum genap setahun. Oleh karenanya, Baso langsung diterima dengan gaji yang cukup menarik. Dg. Kule memahami kondisi Baso ketika dating melamar kerja di tempatnya.

Jam baru menunjukkan 06:30 tetapi Baso telah berangkat lebih awal. Sebelum sampai ke sekolah, Baso singgah dulu menitip bumbu coto yang akan diolahnya jam 9 pagi. Di warung Dg. Kule masih membaca Koran paginya. Ia pun menitip barangnya. Belum selesai keluar di warung, ia dikejutkan teman-teman yang datang.

Dg. Klue, bila kita butuh banyak tenaga karena ada pesanan dari instansi swasta yang terkenal sampai 100 porsi. Dg. Kule tidak sempat meminta bantuan dari koleganya atau dari keluarga karena kesibukannya. Tiba-tiba ada suara.

Thursday, July 27, 2017

DIARY : Meraba Nyala Dalam Taarufan Kita oleh Phuji Astuty Lipi





Meraba Nyala Dalam Taarufan Kita
Phuji Astuty Lipi
Dunia maya itu mungkin tak nyata, hanya teraba lewat rasa elektrikal yang berbeda. Saling menyapa lewat tulisan dan sedikit emotion unik. Dunia maya itu menjadi asik ketika kita saling bertemu dalam istilah kopdar, kopi darat. Entah kenapa, para pakar bahasa menyebutnya demikian. Padahal pertemuan tak harus ngopi di darat, bukan?.

Wednesday, June 7, 2017

DIARY : Menyalakan Indonesia Kala Banjir Melanda Makassar oleh Andi Bunga Tongeng





Menyalakan Indonesia Kala Banjir Melanda Makassar
Andi Bunga Tongeng
Semalam manusia menyerbu langit dengan petasan dan kembang api. Hari ini langit menyerang bumi dengan hujan lebatnya. Seperti itu bunyi sms iseng anak sulungku. Meski sebenarnya kami berdua dalam satu rumah yang sama di siang itu, tapi saya tahu jika ia mengirimkannya karena iseng tuk melalui hari libur yang menjemukan baginya.

Monday, May 1, 2017

DIARY : Bincang Dua Penyala Andi Bunga Tongeng





Bincang Dua Penyala
Andi Bunga Tongeng
29 Desember 2012
Membaca sebuah pesan dalam inbox facebookku yang rupanya dikirim oleh seorang bernama Ikes Dwiastuti, pada 28 Desember 2012 pukul 23:36.

Wednesday, April 5, 2017

KISAH GENOSIDA MUSLIM BOSNIA



BELAJAR DARI GENOSIDA MUSLIM BOSNIA (Refleksi terhadap Toleransi Beragama)

Pada abad ke-13, Bosnia adalah negara dengan mayoritas Muslim. Mereka hidup damai dengan kaum minoritas. Pada masa itu, setidaknya ada 45 persen dari 4,7 juta warga Bosnia memeluk agama Islam. Sisanya adalah Kristen Ortodoks, Katolik, Protestan, dan lainnya.

Arus modernisasi membuat penduduk Bosnia mengikuti gaya Eropa pada umumnya. Identitas agama tidak lagi terlihat mencolok. Semua hidup berdampingan dengan damai dalam bingkai kerukunan antarumat beragama.

Sunday, March 12, 2017

KISAH SANTRIWATI YANG MENENTANG CADAR



Mambaus Sholihin. Mungkin pondok pesantren putri yang berbasis di Suci, Manyar, Gresik ini adalah satu-satunya pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU) yang mewajibkan santriwatinya memakai cadar. Jika suatu Anda saat lewat di jalan raya yang menghubungkan Bunder dan Manyar, mungkin Anda akan terkejut karena banyak menjumpai gadis-gadis muslimah memakai cadar. Rata-rata berwarna hitam. Ya, merekalah santriwati pondok pesantren Mambaus Sholihin putri.

Wednesday, February 8, 2017

DIARY : It's Real Volunteer oleh Ikes Dwiastuti





It's Real Volunteer
Ikes Dwiastuti
Pagi ini saya memulai rutinitas seperti biasanya. Bangun di pagi hari lalu melaksanakan kewajiban dan dilanjutkan dengan mengecek e-mail, facebook dan twitter. Yah, sejak dunia “maya” mulai naik daun beberapa tahun terakhir ini, dan akses internet sudah mudah dilakukan dari handphone. Rutinitas tersebut seolah menjadi salah satu kewajiban pagiku layaknya sarapan. Namun, ada yang berbeda di hari ini. Pagi ini saya harus menyalakan Laptop dan menulis.

Tuesday, January 10, 2017

CERPEN : Ku Salah Jatuh Cinta Lagi oleh Syamsul Arief Ghalib





Pengantar : beberapa kisah ini akan ana posting yang bersumber dari buku-buku. alasannya karena komitmen pribadi untuk kembali belajar di mahad serta menghapal Alquran selama 2 tahun. sehingga ada banyak postingan yang copy paste dari sebuah buku kisah dan cerpen dan terjadwal di posting dalam blog ini. oleh karenanya kami mohon maaf serta berharap kisah tersebut bermanfaat dan menginspirasi pembaca. kalo pun ada hal-hal yang kurang setuju dari kisah-kisah yang ana posting kedepan marilah kita saling memperbaiki. wallahualam. Barakallah.. semoga Allah berikan kebaikan..amin


Ku Salah Jatuh Cinta Lagi
Syamsul Arief Ghalib

Randi emang keparat. Dia mutusin aku minggu lalu. Boni memang kurang ajar, dia selingkuh dengan Dian sahabatku sebulan yang lalu. Ryan paling kurang ajar, ternyata dia cuman ngincar uangku. Dan Seo hanya menjadikan aku sebagai pelampiasan sakit hatinya setelah ditinggal sang pacar. Dan puluhan cowok brengsek lainnya yang pernah hadir dalam hari-hariku.