Sunday, March 10, 2013

Gadis Remaja Yang Menyebrang Jalan (Bagian Dua)





Jika dalam shalat saja (yang saat itu ia lebih dekat dengan Tuhannya, bersama wanita, serta antara dia dan jama'ah lelaki ada hijab yang memisahkan mereka) dia wajib menutup auratnya, maka disaat yang lainpun dia lebih wajib lagi menutup auratnya.


Itulah renungan yang kami petik dari gadis remaja yang menyebrang jalan bagian pertama. Entah gadis itu 
dan orang yang berperilaku sepertinya telah merenungi hal tersebut atau tidak? Yang jelas kami punya renungan kedua dari kisah itu.

Mungkin gadis itu atau yang lainnya berkata: “Betul yang Anda katakan, tapi kami menutup aurat diwaktu shalat karena kami akan bertemu dengan tuhan kami Allah تعالى , sedangkan selain itu maka tidak ada kebutuhan untuk itu.”

Maka kami katakan padanya, Wahai gadis.. Apakah kau mengira bahwa Tuhan Yang Menciptakanmu itu hanya bisa melihatmu disaat shalat saja? Apakah kau menyangka bahwa Tuhan Yang Maha Melihat itu tidak melihatmu jika shalat telah kau tunaikan?

Shalat memang mewajibkan untuk menutup aurat tapi bukan berarti diluar shalat  aurat boleh diperlihatkan kepada selain mahram.

Gadis.. kau memang cantik, tapi takan ada nenek yang cantik. Kau memang mempesona, namun nenek-nenek selalu menjadi renta. Jika sekarang kau adalah gadis maka beberapa tahun kedepan kau akan menjadi nenek-nenek, itupun kalau kau masih hidup.

Sebelum jadi nenek, maka syukurilah kecantikanmu dengan menaati Rab yang memberimu kecantikan. 

Selalu menjadi ingatan.. barang berharga akan selalu tersimpan dan terjaga. Jika dia adalah barang dagangan maka hanya orang-orang yang punya keinginan membeli yang besarlah yang bisa melihat apalagi untuk memegangnya. Namun jika setiap orang bisa memegang dan melihatnya maka ketahuilah itu adalah barang murahan yang dijual diemperan tokoh. Bahkan mereka yang tak punya niat untuk membelipun bisa melihat, memegang, dan bahkan mencobanya. Semoga di pahami. #ssb#

No comments:

Post a Comment