Monday, November 23, 2015

KISAH HIDAYAH DI AWAL MASUK SMA




Asyiiiiiik…….! Aku masuk SMU…! Kata orang, semua yang seru-seru akan kita dapatkan. Ehm…., apalagi kalau sekolah yang kita tempati adalah sekolah unggulan, alias terkenal! Terkenal kualitasnya, terkenal gaulnya,terkenal semua-muanya deh!

Deg-deg-deg... Perasaan hati ini deg-degan menanti pengumuman hasil tes, apakah aku bisa lulus ke sekolah yang aku inginkan atau tidak?!? Aku mendaftar di salah satu sekolah negeri yang cukup terkenal dan terletak di tengah-tengah kota....


Dan hari yang dinantikan pun tiba. Karena banyak pendaftar dari daerah lain yang nilainya cukup bagus dan hanya beda koma, nilaiku tidak cukup, dan aku tidak lulus…! Hiks…hiks..hiks...Ayah dan ibu pun ikut sedih mengingat prestasiku di sekolah dulu baik, namun kali ini aku tidak ditakdirkan untuk lulus.

Keesokan harinya ibu masih tetap keluar mencarikanku sekolah. Aku menunggu di rumah dan tiba-tiba dering telpon rumahku pun berbunyi, ternyata telefon dari ibu, ibu berhasil mendapat info bahwa salah satu sekolah yang terkenal ternyata kekurangan siswa karena banyak pendaftar yang nilainya tidak mencukupi target sekolah tersebut, ibu sangat optimis bahwa aku bisa lulus. Akhirnya aku pun bergegas ke sekolah tersebut dengan membawa semua berkas yang dibutuhkan karena waktu pendaftarannya terbatas sampai sore hari.

Alhamdulillah aku lulus! Betapa senangnya aku dan ke dua orangtuaku. Allah menyuruh kita tidak putus asa dan tetap berusaha dari kegagalan yang ada di hadapan kita, jika kita sabar dan ridho menerima takdir dari Allah akan ada ganti yang lebih baik. Aku bahkan lulus di sekolah yang lebih bagus dari tempat aku mendaftar awalnya.

Hari ini pertama aku duduk di kelas baruku. Setelah tes penempatan kelas, aku berhasil duduk di kelas unggulan. Wets, banyak saingan nih?!? Mesti belajar yang tekun dong! Ayo semangat…! Tiga bulan pertama aku berusaha untuk selalu bersaing di kelas itu, seluruh tugas sekolah dan rumah berusaha untuk kukerjakan. Hingga tiba suatu hari dimana semangat hidupku seakan hilang dan redup dengan kejadian yang sangat mengguncangkan, ayah ibuku harus berpisah! Hal itu berarti keluargaku akan mengalami broken home…!!! Ibuku bahkan pergi dari rumah, hatiku sangat sedih…

Akhirnya aku tinggal bersama ayah yang super sibuk. Dari pagi sampai malam bekerja, aku pun jadi tidak betah tinggal di rumah dan kurang bersemangat lagi belajar di sekolah, tidak jarang aku terkadang menangis jika mengingat kejadian di rumah. Tanpa kebersamaan orangtuaku aku terasa tak mempunyai tujuan hidu. Pola hidupku jadi tidak teratur termasuk pola makan dan mengatur waktu. Kebanyakan aku menghabiskan waktu dengan organisasi di sekolah. Tapi apa yang aku dapat justru semakin capek dan tidak bersemangat.

Ya Allah sampai kapan ini semua akan aku jalani…!

Ya Allah berikan aku kekuatan dan kesabaran dalam menjalani hidup ini walau tanpa orang tua yang senantiasa mendampingiku!

Mendekati ujian semester banyak jadwal pelajaran tambahan yang diberikan guru. Hari Jum’at aku ada tambahan pelajaran matematika setelah shalat jum’at, itu artinya aku harus menunggu di sekolah dari jam 11 sampai 13.30 karena rumahku jauh dari sekolah jadi tidak mungkin aku pulang. Huh…! Bosan rasanya menunggu di kelas… Tiba-tiba ada sebuah ajakan yang menghampiriku

“Yuk kita ikut kamat!!!”

Aku pun bertanya segala hal tentang kamat. Ternyata kamat adalah kajian jum’at, di sana kita bisa mendengar ceramah agama Islam. Awalnya aku setengah-setengah ikut, tapi dengan berbagai kata yang dilontarkan untuk mengajakku hatiku pun tertarik dan penasaran. Akhirnya aku ikut,awal aku melangkah ke kelas itu sapaan hangat kakak kelas menyambutku.

”Assalamu ‘alaikum de,,ayo masuk..siapa namanya??”
Wow…sapaannya begitu menyentuh hatiku…Di organisasi lain syukur-syukur kalau kita disapa, yang ada tabe-tabe senior (alias senioritas, junior harus menghormati dan mengikuti perintah senior).

Kemudian dari balik pintu datanglah seorang kakak berpenampilan sperti ustadzah, jilbabnya panjang sampe menutupi tangannya (ehm…, kalau diperhatikan kayak mukena yang kita pakai kalau mau shalat)..Wow aku bertanya-tanya kenapa dia memakai jilbab yang pauanjaaang banget kayak mau shalat aja tapi bukan mukena,kakak itu memakainya kemana-mana. Setiap datang warna jilbabnya disesuaikan dengan bajunya, setiap aku memperhatikan penampilan kakak itu, rasanya aku ingin bertanya kenapa kita berpakaian seperti ini?? Apa tidak kepanasan…? Aku jadi penasaran…

Setelah beberapa kali ikut kamat aku jadi termotivasi agar shalat tepat pada waktunya, karena shalat adalah amalan yang pertama kali di hisab. Shalat adalah tiang agama, maka apabila shalat kita baik maka amalan yang lain pun insyaAllah akan baik. Lalu aku diajak tarbiyah (privat kajian agama islam), biasa yang kudengar privat bahasa inggris or matematika, di tarbiyah ini kita bisa mempelajari islam lebih mendalam dan bebas bertanya langsung. Wah mau dong…! Pertanyaan-pertanyaan tentang agama sudah sangat banyak di kepalaku. Karena itulah, aku akhirnya memutuskan untuk ikut tarbiyah.

Dan apa yang kurasakan??? Aku merasakan suatu ketenangan dari semua masalah yang terjadi di rumah, karena aku merasakan kedekatan dengan Allah. Dari tarbiyah, aku juga belajar akan arti sebuah kejujuran dan persaudaraan (ukhuwah) karena Allah dalam hidup. Yup kejujuran! Kita dipahamkan agar selalu bersikap jujur karena Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan..Good bye nyontek…!

Ada pula persaudaraan dimana kita bisa saling tolong menolong, nasehat-menasehati dan saling mendoa’kan. Selamat tinggal senioritas...! Yang aku butuhkan persaudaraan yang tulus karena Allah…Wah indahnya!!!

Kini aku juga udah tau alasan mengenakan jilbab yang kayak mukena itu. Semua ada perintahnya di Al Qur’an.
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya...” (QS. An Nuur [24]:31)
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab [33]: 59)

Kita khan harus beriman kepada Al Qur’an, artinya menjalankan perintah di Al Qur’an seperti shalat,berpuasa dll..So, Kenapa tidak dengan memakai jilbab yang sesuai dengan syariat yang diperintahkan dalam Al qur’an. Aku akan menjadi muslimah yangberpakaian sesuai dengan perintah syariat. Tidak takut..aku tidak takut kepanasan karena panas neraka jauh lebih dahsyat panasnya ketika kita tidak melakukan perintah Allah dalam Al qur’an..Ih takuuuut,nauzdubillah min zalik!

Hari-hariku kini jadi lebih bermakna dengan iman yang tertanam dalam hatiku, dari tarbiyah aku diajar agar tetap berbakti dan berbuat baik sama orangtua meskipun mereka telah mengecewakanku. Aku juga kini lebih mandiri mengurus semua pekerjaan di rumah. Aku merasa beruntung di banding mungkin teman sebayaku disekolah yang jangankan mengurus rumah, pakaiannya aja masih dicucikan! Suatu kekuatan yang luar biasa yang kudapat mungkin inilah yang dinamakan hikmah dibalik musibah jika kita menghadapi musibah itu dengan rasa tawakkal kepada Allah. Yuk…,kembali kepada Allah! Ingat dasar di ciptakan manusia!
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat [51]:56)

Saudariku, apapun yang engkau alami di hidup ini tetaplah tegar di jalan Allah! Tiada yang patut kita sesali kecuali waktu yang telah berlalu yang kita lewati tanpa melakukan suatu amal kebaikan. Amal kebaikan yang akan menghantarkan kita ke cita-cita semua ummat, yaitu ke syurga-Nya. (dF@s)

SUMBER fanpage MAJALAH ALFIRDAUS

No comments:

Post a Comment