Monday, January 25, 2016

Kisah Nyata : Zina adalah Hutang




Hari ini, Rabu, 14 Oktober 2105 pukul 09:43, saya membuka fb saya, dan menemukan sebuah video yang di-share oleh group kisah teladan dan sejarah Islam. Video ini berisi kisah nyata yang dipublikasikan oleh koran-koran Arab. Kisah ini menegaskan satu hal, al-jaza’ min jinsil ‘amal, balasan itu sesuai dengan perbuatan.

Mari kita sedikit merenungi kisah yang memiliki banyak pelajaran ini:

Sebuah kisah nyata, dan ini dipublikasikan dalam koran-koran Arab. Aku tidak akan menyebutkan namanya. Yang menceritakan kisah ini adalah orang yang melakukannya sendiri. Dan dia meminta agar pihak koran tidak menyebutkan namanya. Dia hanya ingin agar orang-orang mengetahui kisahnya.

Dia mengisahkan, “Ketika sedang di kampus dengan teman-teman, dan punya banyak hubungan dengan gadis-gadis. Pada suatu waktu, aku bertemu seorang gadis dan melakukan hubungan terlarang dengannya. Dan aku tetap melakukannya hingga dia hamil karena berhubungan denganku. Ketika pihak keluarganya mengetahui hal ini, dan gadis tersebut menceritakan kepada kakaknya, dia menghajarku.
Setelah itu, aku berkata kepadanya, “Aku tidak mengenal adikmu. Carilah orang lain yang menghamilinya!”
Aku kemudian meninggalkannya, dan pergi.
Karena memang tidak memiliki bukti untuk membuktikan kesalahanku, mereka meninggalkanku.
Aku melupakan kejadian ini.
Tahun-tahun berlalu.
Pada suatu hari, aku pulang ke rumah dan menemukan ibuku pingsan di lantai. Aku mencoba untuk menyadarkannya. Setiap kali tersadar, ibu berteriak dan pingsan lagi. Aku menyadarkannya untuk kedua kalinya, tapi lagi-lagi ia berteriak dan pingsan. Aku mencoba untuk menyadarkannya tiga kali sampai aku berkata, “Wahai ibu, apa yang terjadi?”
Ibu berteriak dan berkata, “Saudarimu!”
“Apa yang terjadi dengan saudariku?” tanyaku.
“Saudarimu dihamili tetangga.” Jawab ibu.
Aku pung langsung menemui tetanggaku, dan mulai menyerangnya sampai dia berkata kepadaku dengan kata-kata yang seolah seperti anak panah yang menghunjam hatiku.
Tahukah kalian apa yang ia katakan kepadaku?
Dia mengatakan, “Aku tidak mengenal adikmu. Coba tanyakan orang lain yang menghamilinya!”
Subhanallah!
Hal yang sama seperti yang kuucapkan kepada keluarga gadis di kampus bertahun-tahun yang lalu.
Balasan tergantung pada amal perbuatannya.

Demikianlah.
Apakah kisah ini selesai? Belum.

Aku mengalami depresi yang berat setelahnya. Kemudian setelah berlalu beberapa tahun, aku memutuskan untuk menikah. Setelah bertunangan dan akad nikah, kami siap untuk pesta pernikahan.

Pada pesta pernikahan, aku mendapatkan kejutan. Calon istriku mengatakan bahwa ia pernah melakukan perbuatan zina sebelumnya. Dia berkata kepadaku, “Tolong tutupi keburukanku, semoga Allah juga menutupi keburukanmu.”

Lalu aku berkata kepada diriku sendiri, “Sudah cukup ya Allah! Cukup! Cukup! Aku sudah menjalani cukup hukuman!”

Aku menghela nafas –mencoba menelan cobaan ini. Dan aku menghabiskan banyak waktu dengan istriku hingga dia melahirkan seorang bayi perempuan yang bagaikan rembulan. Kemudian ketika dia berusia 6 tahun, anakku datang dari luar dengan menangis.

Apa yang telah terjadi?
Penjaga rumah telah memperkosanya.
Tidak ada perubahan, atau kekuatan kecuali atas kehendak Allah, Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa.

Allah berfirman, “Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu, dan Alalh sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Al-Anfal: 30).

Saudara-saudariku tercinta…,
Jangan katakan bahwa ini sering terjadi pada orang yang tidak taat. Jangan!

Gadis dari kampus yang berzina dengannya di awal cerita memiliki seorang saudara yang sedih ketika tahu saudarinya diziniai. Lalu Allah memberikannya hukuman kepada saudari si pemuda, ya! Dan dia akan mempunyai seorang suami, yang akan Allah ujia melalui istrinya.

Gadis itu juga mempunyai seorang ayah yang hatinya hancur karenanya, sehingga Allah mengujinya melalui putrinya!

Balasan tergantung dari amal perbuatannya. Jadi dia harus membawa hukuman atas perbuatannya.

Dan untuk orang-orang yang tidak bersalah dalam kisah ini, maka ini menjadi cobaan bagi mereka. Allah ingin mengangkat derajat mereka, dan menghapus dosa-dosa mereka karenanya.

Saudara-saudariku, Allah cemburu untuk para wanita –yang dinodai kehormatannya. Mahasuci Dia! Dan Dia akan membalaskan dendam untuk mereka.

Maka, berhati-hatilah! –Kisah ini selesai sampai di sini.

Ya Allah, alangkah beratnya balasan bagi pelaku zina.

Membaca kisah di atas, sungguh kita teringat dengan tangisan Imam Asy-Syafi’i tentang dosa zina sebagaimana yang diceritakan oleh Salim A. Fillah, penulis buku-buku best-seller.

Satu saat Asy Syafi’i ditanya mengapa hukum bagi pezina sedemikian beratnya?
Wajah Asy Syafi’i memerah, pipinya rona delima.

“Karena,” jawabnya dengan mata menyala, “Zina adalah dosa yang bala’ akibatnya mengenai semesta keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus di rumahnya dan semut di liangnya.”

Baca selengkapnya : LAZISWahdah.com

No comments:

Post a Comment