pengantar : kini kita masuk bagian kisah-kisah selanjutnya yang merupakan inti konflik dan memainkan emosi, namun dewan pembaca blog ini tetap harus mengambil hikmah di dalamnya.
BAGIAN 12 (Berpikir Buruk)
“Kamu
tuh ngapain sih dekat-dekat sama Abid?” bentak Ramon saat mengantar Keyla
Pulang.
“Ramon,
tadi Abid juara 1 Lomba, tadi hebat kan?”, puji keyla kepada Ramon dan menjelaskan kepada Ramon alasannya, Tapi..
“Tapi
gue nggak suka elo dekat-dekat sama dia, apa lagi elo muji-muji dia”, balas
Ramon dengan nada agak keras.
“Udah
deh, Ramon, Abid itu teman kita, teman kelas kita, orangnya baik ko...”, balas Keyla yang mencobah menenangkan ramon. Tapi ramon masih
ekspresinya tidak suka.
“Aku
juga teman lo sejak kecil... lagi”, bela Ramon.
“Ngapain
sih kamu pake jealous sama abid, aku kan berhak dekat
dengan siapa aja kenapa mesti elo ngatur-ngatur gue” jelas keyla. Namun Keyla telah habis kesabarannya. Ingin ia
melluapkan segala ketidak sukaanya pada ramon.
“kita kan bukan pacaran, kita ini kan Cuma
temenan aja!”,tambah Keyla yang ikut naik pitam.
Ramon
diam dengan ekspresi marah dan memukul tiang listrik. Tapi hati Keyla terlanjur
marah. Keyla yang tidak menemukan jalan keluar dari
sifat keras kepalanya ramon. Keyla pun melontarkan kata sakral yang tidak ingin
ia ucapkan namun terucap juga.
“Oke,
Ramon aku sahabatan bukan buat berantem”, jeda.
“Kita
putus aja”, entah dari mana bisa
keyla mengatakan demikian, “putus kayak pacaran aja”,
Ramon menapik sambil tertawa.
“Terserah
elo, emangnya kita pernah jadian pake putus segala” tambah ramon dengan
sombong. Sejenak keyla menyesal
telah mengatakannya. Sebenarnya ia berharap ramon ‘menembak’nya untuk jadi
pacaran tapi justru kata dari keyla itu, Lebih dahulu keluar. Tapi ramon
mengas keras dan memacu
motornya dengan mengeluarkan asap
dari knalpotnya dan asapnya mengenai Keyla. Keyla bergerutu, “Ukhh... seumur-umur gue
tidak pernah di kasih gini”, keyla
jadi marah.
Rasa menyesal Keyla berubah drastis jadi benci akibat perlakuaan ramon kepadanya. Keyla
meneriaki ramon yang telah menghilang dari kejauhan.
“DASAR BODOOOOHHH….” Suara keyla terbang
keudara.
-----------
Hati keyla
Beberapa
hari kemudian, aku masih marah terhadap perlakuan Ramon padaku. Karenanya aku
benci Ramon, aku pun tahu sebenarnya Ramon cemburu karena aku dekat sama Abid.
Aku pun berpikir buruk, “Aku sekalian aja buat Ramon sakit hati dengan pacaran
sama Abid”.
Entah
setan mana yang menyabet gue, pacaran sama Abid. Anak Rohis pacaran, rasanya
tidak mungkin. Cepat-cepat kupikir realistis, “ah... tidak mungkin, emang Abid
mau... Ah...”.
Berjalannya
waktu, tanpa kusadari hatiku tiba-tiba jadi memperhatian Abid. Aku pun sudah
aktif les lagi tambahan. Ketika Belajar di les tambahan, hatiku sempat berdesir-desir dan terkagum-kagum dengan kecerdasan abid sewaktu aku mau
dijelaskan cara menyelesaikan soal. Bukan hanya itu, Abid itu baik, suka membantu teman-teman,
akhlaknya baik kepada sesama. “Ah.... Abid, Andai kau tahu hatiku”, gumamku.
Esoknya
Senin, hatiku kian memaksakan untuk mengungkapkan perasaanku. Ketika di
upacara, Abid yang juara 1 itu menyerahkan piala kebanggaannya kepada Kepsek.
Ia telah mengharumkan sekolah dan kelas kami X-9. Ibu wali kelasku
memuji-mujinya dan teman-teman kelas kian bangga. Kini kelas X-9 jadi tidak minder lagi sama
kelas-kelas lain yang selama ini di pandang seblah mata. Kini tidak
adalagi kelas terbelakang atau kelas buangan yang selama ini melekat oleh kelas
kami. Kami telah berhasil menunjukkan X-9 juga bias mengalahkan
kelas favorit X-1 X-2, he...he...he...
Selesai
istirahat pertama jam 10, aku mencari-carinya, di perpus tidak ada, di kelas
tadi ia sudah duluan keluar. Aku berlari memeriksa di seluruh sudut sekolah tapi belum juga keutemukan. Entah kenapa ada rasa rindu padanya. Ternyata masih belum kutemukan. Aku menatap mushalla dari jauh. Ku berpikir
Iya pasti lagi di mushalla, mungkin shalat sunah duha atau lagi ngaji.
Mungkin
itu juga tempat
persembunyian yang bagus. Kalo aku ke mushalla mungkin aku tak bisa bicara
padanya karena ada hijab tebal yang membatasi antara saf laki-laki dan saf
perempuan. Cepat-cepat kukeluarkan
HP-ku, kuberpikir mungkin besok ketemu di Mall, atau buru-buru ku ketik
SMS sayang dan mengirim ke nomor HP Abid, dan kukirim.
bersambung.....
apa yang di sms keyla kepada abid nantikan kisah selanjutnya dalam
BAGIAN 13 (SMS Keyla) hati Abid
No comments:
Post a Comment