Monday, June 4, 2012

BAGIAN 12 (Berpikir Buruk)



pengantar : kini kita masuk bagian kisah-kisah selanjutnya yang merupakan inti konflik dan memainkan emosi, namun dewan pembaca blog ini tetap harus mengambil hikmah di dalamnya.

BAGIAN 12 (Berpikir Buruk)




“Kamu tuh ngapain sih dekat-dekat sama Abid?” bentak Ramon saat mengantar Keyla Pulang.

“Ramon, tadi Abid juara 1 Lomba, tadi hebat kan?”, puji keyla kepada Ramon dan menjelaskan kepada Ramon alasannya, Tapi..


“Tapi gue nggak suka elo dekat-dekat sama dia, apa lagi elo muji-muji dia”, balas Ramon dengan nada agak keras.

“Udah deh, Ramon, Abid itu teman kita, teman kelas kita, orangnya baik ko...”, balas Keyla yang mencobah menenangkan ramon. Tapi ramon masih ekspresinya tidak suka. 

“Aku juga teman lo sejak kecil... lagi”, bela Ramon.

“Ngapain sih kamu pake jealous sama abid, aku kan berhak dekat dengan siapa aja kenapa mesti elo ngatur-ngatur gue” jelas keyla. Namun  Keyla telah habis kesabarannya. Ingin ia melluapkan segala ketidak sukaanya pada ramon. 

kita kan bukan pacaran, kita ini kan Cuma temenan aja!”,tambah Keyla yang ikut naik pitam.

Ramon diam dengan ekspresi marah dan memukul tiang listrik. Tapi hati Keyla terlanjur marah. Keyla yang tidak menemukan jalan keluar dari sifat keras kepalanya ramon. Keyla pun melontarkan kata sakral yang tidak ingin ia ucapkan namun terucap juga.

“Oke, Ramon aku sahabatan bukan buat berantem”, jeda. 

“Kita putus aja”, entah dari mana bisa keyla mengatakan demikian, “putus kayak pacaran aja”, Ramon menapik sambil tertawa.

“Terserah elo, emangnya kita pernah jadian pake putus segala” tambah ramon dengan sombong. Sejenak keyla menyesal telah mengatakannya. Sebenarnya ia berharap ramon ‘menembak’nya untuk jadi pacaran tapi justru kata dari keyla itu, Lebih dahulu keluar. Tapi ramon mengas keras dan memacu motornya dengan mengeluarkan asap dari knalpotnya dan asapnya mengenai Keyla. Keyla bergerutu, “Ukhh... seumur-umur gue tidak pernah di kasih gini”, keyla jadi marah. Rasa menyesal Keyla berubah drastis jadi benci akibat perlakuaan ramon kepadanya. Keyla meneriaki ramon yang telah menghilang dari kejauhan.

“DASAR BODOOOOHHH….” Suara keyla terbang keudara.

-----------
Hati keyla

Beberapa hari kemudian, aku masih marah terhadap perlakuan Ramon padaku. Karenanya aku benci Ramon, aku pun tahu sebenarnya Ramon cemburu karena aku dekat sama Abid. Aku pun berpikir buruk, “Aku sekalian aja buat Ramon sakit hati dengan pacaran sama Abid”.

Entah setan mana yang menyabet gue, pacaran sama Abid. Anak Rohis pacaran, rasanya tidak mungkin. Cepat-cepat kupikir realistis, “ah... tidak mungkin, emang Abid mau... Ah...”.

Berjalannya waktu, tanpa kusadari hatiku tiba-tiba jadi memperhatian Abid. Aku pun sudah aktif les lagi tambahan. Ketika Belajar di les tambahan, hatiku sempat berdesir-desir dan terkagum-kagum dengan kecerdasan abid sewaktu aku mau dijelaskan cara menyelesaikan soal. Bukan hanya itu, Abid itu baik, suka membantu teman-teman, akhlaknya baik kepada sesama. “Ah.... Abid, Andai kau tahu hatiku”, gumamku.

Esoknya Senin, hatiku kian memaksakan untuk mengungkapkan perasaanku. Ketika di upacara, Abid yang juara 1 itu menyerahkan piala kebanggaannya kepada Kepsek. Ia telah mengharumkan sekolah dan kelas kami X-9. Ibu wali kelasku memuji-mujinya dan teman-teman kelas kian bangga. Kini kelas X-9 jadi tidak minder lagi sama kelas-kelas lain yang selama ini di pandang seblah mata. Kini tidak adalagi kelas terbelakang atau kelas buangan yang selama ini melekat oleh kelas kami. Kami telah berhasil menunjukkan X-9 juga bias mengalahkan kelas favorit X-1 X-2, he...he...he...

Selesai istirahat pertama jam 10, aku mencari-carinya, di perpus tidak ada, di kelas tadi ia sudah duluan keluar. Aku berlari memeriksa di seluruh sudut sekolah tapi belum juga keutemukan. Entah kenapa ada rasa rindu padanya. Ternyata masih belum kutemukan. Aku menatap mushalla dari jauh. Ku berpikir Iya pasti lagi di mushalla, mungkin shalat sunah duha atau lagi ngaji.

Mungkin itu juga tempat persembunyian yang bagus. Kalo aku ke mushalla mungkin aku tak bisa bicara padanya karena ada hijab tebal yang membatasi antara saf laki-laki dan saf perempuan. Cepat-cepat kukeluarkan  HP-ku, kuberpikir mungkin besok ketemu di Mall, atau buru-buru ku ketik SMS sayang dan mengirim ke nomor HP Abid, dan kukirim.

Ku pikir lagi, kubaca lagi aku bergumam tampaknya aku salah ketik”.

bersambung.....

apa yang di sms keyla kepada abid nantikan kisah selanjutnya dalam
BAGIAN 13 (SMS Keyla) hati Abid


No comments:

Post a Comment