Ramon terus berlari. Ketua geng dan kelompoknya marah bukan kepalang mereka merasa dihina atas kurang ajarannya bahkan di depan ketua geng. Tapi........
“biarkan dia...” kata ketua geng bijak. Ia menatap punggung ramon yang berlari cepat itu. Lalu berujar
“dasar anak baru.........” sambil menunjuk arah berlarinya ramon.
“dia pasti akan kembali dan gabung ke geng” pekikan ketua geng kepada anggotanya dan senyum keyakinan.
“Ramon kelas X-9, menarik juga”
-----------------
Ramon berlari menuju kelas X-9, tentu saja ikut les tambahan itu. Dalam hati terus bergelora sesuatu yang ia tidak tahu itu. Sesuatu dengan kuat mendorongnya untuk ikut kompetisi sains.
Keyla begitu gembira melihat Ramon di depan pintu. Ya dia sahabat sejatiku sejak kecil. Ternyata ada 3 orang ditambah Ramon, jadi 4: Saya, Abid, Ramon dan Asri. Maka dalam beberapa hari selesai pulang sekolah kampiun belajar, kerja soal-soal, gue juga dapat kesempatan bertanya pada Ramon kalau ada soal yang sulit, begitu sebaliknya. Tapi... Ramon tetap juga cuek, sebel banget. Mungkin terlalu berharap ada perubahan sikap ramon kepadanya. Untungnya ada Abid dan Asri yang mau bantu kerja soal. Saat pulang aku kebetulan barengan dengan Abid.
Dengan kerja keras kami berempat dalam kelas tambahan ini, banyak pearubahan dan kami semakin akrab termasuk pada ramon kami merasa senasip sepenaggungan, kian hari kian brtambah siswa yang mau belajar tambahan. Abid punmenyambut dengan gembira hal tersebut. Bahkan bila guru tak dating atau terlamat maka abid mengambil alih dengan sedikit diskusi soal seringkali juga abid memberikan motivasi kepada kami semua.
Pengumuman udah keluar, ternyata yang akan wakili sekolah dalam kompetisi itu, aku dan Ramon. Aku setengah tidak percaya lebih-lebih Ramon hampir pingsan. Aku, Abid, Ramon dan Asri bertanya kenapa demikian katanya. Banyak orang-orang cerdasnya X-1 dan X-2 ikut kegiatan lomba-lomba yang bersamaan waktunya dan b utuh banyak wakil. Selain itu kelas lain juga ada yang mengundurkan diri karena ada kegiatan ekskul. Makanya pas yang ikut seleksi hanya 20 orang saja dan ternyata hasilnya Ramon dan Keyla urutan 1 dan 2, sambil memperlihatkan hasil seleksi itu. Memang benar 1 dan 2 Keyla dan Ramon, sedang yang ketiga oleh Umar, sedang Abid di urutan 8, sedang Asri bertengger di urutan 15.
“Jadi yang akan wakili sekolah kita dalam kompetisi sains adalah Ramon dan Keyla”
Sehingga beberapa hari Keyla jadi primadona di kelas kami, wali kelas kami begitu bangga mendengar pengumuman itu. Apalagi Ramon yang tidak diprediksi untuk menjadi wakil Sekolah dalam perlombaan tersebut menemani keyla. Banyak siswa se kelas menggoda Keyla wajarlah, udah cantik, pinter lagi. Terkadang kulihat Ramon mendehem-dehem ketika ada menggoda Keyla.
BERSAMBUNG.......
No comments:
Post a Comment