Thursday, October 4, 2012

BAGIAN 17 (Bertemu Lagi) Hati Keyla





BAGIAN 17
 (Bertemu Lagi)
 Hati Keyla

Waktu terus berjalan, sampai kami harus berpisah pas naik kelas 2. Kini Aku di XI IPA 1, Ramon di kelas XI IPA 4, dan Abid di kelas XI IPA 6. Sebenarnya Ramon masuk IPS, tapi ia bersikukuh ingin masuk IPA. Dengan menghadap sama guru dan kepsek bersama orang tua Ramon, tampaknya Ramon tidak mau menyerah merebut hatiku, he....he....he.... GR gue. 


Walau begitu, aku pun disibukkan tugas di kelas. Mungkin begitu juga Abid dan Ramon. Bahkan aku menjabat sekretaris PMR dan aktif meliput di majalah sekolah. Sedang Ramon sibuk di Marchman dan basket. Ramon masih terlibat dalam machman ekskul supporter sekolah yang di kenal tempat anak nakalnya sekolah. Tampaknya Ramon masih bergaul sama anak nakal, sedang Abid, tetap jadi anak musallah, bahkan katanya ia akan dinobatkan jadi ketua Rohis. Wow... tampaknya memang pantas.

Kami pun sibuk dengan dunia kami masing-masing. Walau begitu, kami bertiga tetap tegur sapa. Abid minimal senyum, bahkan Ramon sempatkan bercakap-cakap bila bertemu. Namun beberapa pekan tak bertemu karena ulangan semester jadi hampir-hampir kami tak bertemu atau sekedar tegur sapa. Aku pun jadi cemas, akan persabahatan kami. Ramon dan Abid atau Abid dan Ramon mereka 2 orang menjadi motivator abadiku, “Cie....”.

------------------

Seperti biasa aku sibuk, buka kerja tugas sekolah tapi kali ini ada acara donor darah oleh PMR di sekolah ku. Aku jadi SC atau pengarah acara sebagai pengurus inti. Kulihat respons positif dari siswa menyumbangkan darah untuk kemanusiaan. Dari panitia Humas katanya seluruh kelas telah disosialisasikan dan surat untuk ekskul sudah dibagikan. Aku jadi berfikir kalo sudah tersampaikan semua ke siswa “mungkin aku akan bertemu, sahabatku”, bisikku dalam hati penuh dengan harapan.

Aku perhatikan, dalam antrean registrasi, ada Ramon yang lagi sibuk mengisi registrasi. Ku tatap lekat-lekat, Ramon tampak wajahnya agak genduk, dan tubuhnya sudah tinggi. Sedikit ada perubahan, kucoba hampiri Ramon. Tinggal beberapa langkah sampai, tanpa sadar aku menabrak tabrakan seseorang. Kulihat dia tampaknya sangat ku kenal, jidatnya agak hitam, ada jenggotnya tapi hanya 3-5 helai rambut di dagunya. Tatapan kami bertemu, itu Abid!. Aku kaget di buatnya, sedang Abid tampak melakukan hal yang sama. Abid menunjuk ‘kayak kenal’, rasanya mau ketawa, tapi kuharap ia tak melupakanku.

“Keyla ............ Abid..........”, kami berdua berbalik melihat seseorang yang memanggil nama kami berdua. Itu Ramon yang tanpa kutahu telah menyadari keberadaanku. Ramon menghampiri kami dengan gembira. Aku tersenyum padanya, teman satu ini, walau dulu nakal tapi soal sahabat dia akan ingat sampai mati. Abid menyalaminya, begitu juga aku.

“St..., Ramon jangan terlalu keras, ini acaraku”, kutegur Ramon dan mengajak mereka berdua keluar ruangan ke bangku halaman kelas. Kami Cuap-cuap melepas rindu aku dan Ramon paling aktif. Hanya Abid yang bicara irit, kadang mengiyakan saja mengaguk-angguk kalo bukan kata‘oh...., paling berkata ‘iya, lucu aja sih. Kami bicara tentang kelas kami masing-masing. Ramon pun mengeluhkan bukan main tentang pelajaran ipa yang kian minta ampun. Padahal ramon pernah senag dengan pelajaran ipa. Kalau ditanya ke abid tentang kelasnya dan temannya, dijawab singkat. Pembicaraan pun beralih bernostalgia tentang di kelas X-9 dulu.

“Wah, kita udah jarang ketemuan nih”, kata Ramon.

“Mm... gimana kalo buat ketemuan, minimal sekali sepekan?”, usulku pada dua sahabatku.

Kulihat mereka berpikir, mungkin mencoba cari waktu, wah mereka sibuk ya.

“Mm... Bisa ..... kapan bagus?”, kata Ramon.

“Gimana kalo....., hari Selasa pulang sekolah di kantin?”, kataku.

Mm.. oke...”, kata Ramon lagi. Ramon dan aku menatap Abid yang dari tadi berpikir entah apa yang dipikirkan dan menjawab singkat.

“Nanti dilihat” kami tetap menatap abid mencari kepastiannya untuk hadir, menyadari tatapan itu abid pun berkata lagi

“Dicoba deh....” jawabnya singkat lagi.


MEREKA BERTEMU LAGI......
AKAN KAH TERJADI KISAH YANG SERU.....
NANTIKAN KISAH SELANJUTNYA......

No comments:

Post a Comment