Ruangan
kelas yang rapi dan bersih. Ruang kelas itu sepi, cuman 2 orang saja. Dua
pasang anak remaja lagi berdua-duaan. Ini dalam islam dilarang, nama lainnya
“berkhalwat” berdua-duaan, alias dosa. Makanya jangan dilakukanya ya, para
remaja sekalian.
Dua
pasang sahabat itu adalah Keyla dan… Abid..!!. Abid lagi nikmatin baca novel ayat-ayat
cinta. Tampaknya seru banget bacanya, sampai-sampai lupa kalo mereka
berdua-duaan. Keyla eh tersadar, “kenapa berdua-duaan sama Abid sih, mana Ramon
yah?”, guman
Keyla. Keyla mau beranjak dari tempatnya. Nggak enak sama Abid yang dikenal
anak Rohis.
“Eh,
mau kemana Keyla?”, tanya Abid.
“Temani
Aku disini”, lanjut Abid.
Keyla
tertahan kayaknya suara itu, suara yang tidak mungkin diucapkan oleh seorang di
dekatnya itu. Keyla menguratkan dahi, Keyla mencoba melihat Abid, mungkin ia
salah dengar kali....
“Kesini
Keyla”, tambah abid yang membuat
bingung keyla.
Entah kenapa mendengar hal itu Hati Keyla berbunga-bunga dan duduk kembali mendengarnya. Tapi cepat-cepat sadar diri dan berkata...
“Elo,
salah minum obat, ya?”, ucap Keyla mencoba meyakinkan dirinya. “Mungkin Abid
lagi kesambet setan sekolah, atau mungkin lagi sakit plus lagi banyak masalah
kali”, pikir Keyla.
“nggak
kok, baji-baji ja”, jawab Abid di selip logat makassar.
“Gue ingin selalu bersamamu”,
lanjut Abid.
Oh... kata-kata itu membuat hati Keyla melayang bertabur bunga-bunga
bermekaran. Romantis banget, jarang banget Abid berkata demikian padanya. Ia
mencoba senyum bahagia bercampur tak percaya.
Namun
Suasana romantis itu harus terganggu oleh suara langkah keras di luar kelas. Abid dan
Keyla kaget dibuatnya. Lebih kaget lagi melihat di pintu masuk ada sosok Ramon
dengan muka menyeramkan bersama teman-teman premannya. Melihat hal itu spontan Abid
membelakangiku seperti abid hendak melindungi keyla.
Ramon
melihat mereka berdua dan berujar dengan keras.
“Eh...
Abid, jangan elo dekat-dekat sama Keyla!”.
“Emangnya
kenapa?, ada larangannya?”, balas Abid tidak mau kalah.
Perang
mulut terjadi, Keyla tak mengerti kenapa terjadi demikian. Keyla lebih tidak
mengerti lagi Abid meladeni adu mulut Ramon. Biasanya abid tak pernah mau buat masalah dan ikut campur masalah orang
lain.
“Keyla
itu gebetan gue tau!”, kata Ramon bernada keras pas depan muka Abid.
“Oh....
jadi kalo Keyla gebetan lo, jadi berhak natur-ngatur gitu..?”, bela Abid.
“Ah...
uda Ramon sikat aja langsung”, potong teman-temannya di belakang.
“Oh..
Elo mau main keroyokan, nggak jantan, lo!”, kata Abid bagai
petir bagi keyla. Bagi keyla tidak mungkin abid mengeluarkan kata-kata kayak gitu.
“Dari
mana sih Abid dapat kata-kata itu ya?”, guram Keyla di belakang Abid. Yang dari awal keyla curiga ada yang salah
dari abid, entah apa sebabnya.
“Ini
urusan gue sama si brengsek ini, kalian nonton aja”, kata Ramon sambil menunjuk
Abid.
Keyla
mundur, ia pusing, tidak percaya ini bisa terjadi. Persahabatan kami bertiga
harus hancur karena merebutkan diriku. Keyla bingung Bercampur sedih tak tertahankan.
Keyla berteriak sejadi-jadinya.
“Tidak.............a..........a...........”
***
“Aa.......akh.........ha..........ha....!”
Teriak Keyla yang membangunkan dirinya.
Ia melihat sekelilingnya, ternyata dia lagi di kamar. Ternyata ia mimpi buruk
plus aneh banget. Keyla langsung bangkit
menuju ke WC dan cuci muka. Keyla merenungkan dirinya. Ia berpikir keras,
“kenapa ia mimpi demikian?”.
“gimana
kalo kejadian itu terjadi di dunia nyata? Apa yang harus kulakukan?” “apa aku harus memilih
antara keduanya”. Gumam Keyla.
Keyla
jadi bimbang.
sebuah mimpi yang aneh......
bersambung...............
No comments:
Post a Comment