Monday, March 26, 2012

BAGIAN 6 (Hal Baru)

BAGIAN 6 (Hal Baru)




Berita kompetisi sains itu telah tersebar luas di kelas X. Banyak siswa yang telah mengikuti les tambahan masing-masing kelas. Dan giliran X-9 hari ini memulai les tambahan yang dibantui di ajar oleh para guru IPA tentunya. Berbeda dengan kelas lain X-9 menyambut dengan yang lain.

---------------
Ramon mendesah nafas sambil melangkah tanpa minat bersama Heksa disampingnya. Kompetisi sains bagi Ramon tidak pernah kepikiran untuk ikut, tapi
“Eh, Ramon elo mau ikut tidak les tambahan?” ajak Abid yang memecahkan lamunanku, sejak kapan sih ada Abid di depannya.
“nggak minat ikut” kata Ramon.
“Ayolah....” kudengar samar

Langsung saja kulewati dia dengan resiko tabrakan bahu. Ramon tidak mau ambil pusing, sekarang ia harus menghadap senior yang nakal karena perkaranya cukup serius, karena X-7 yang adiknya ia jahili melapor ketua geng yang ditakuti. “Huh lagi pula siapa sih yang mau ikut les tambahan itu, lagi pula nanti seleksi paling yang wakili sekolah pasti dari siswa X-1, X-2. Kalaupun ada yang ikut, paling dari X-9: itu Asri, Hartono, Isni, Abid..., dan.... Kee...yla....” ada sebuah perasaan yang timbul di hatinya setiap menyebut nama Keyla. Entah kenapa, langkahku sama Heksa kian lambat ketika di depan pojok sekolah itu ada rasa takut juga sih” gumam Ramon.

“Ini mi...yang cari masalah sama adik gue”
“kasih pelajaran saja” sdalah seorang.
Heksa menjauh ke sudut tidak mau kena masalah akibat menemani Ramon. Heksa memang lumayan nakal tapi tidak jahat ji, he...he..he...
“Eh.. tunggu.....tunggu” kata seorang lebih keras tampaknya ia dituakan atas ketua geng. Ramon tidak menunjukkan takutnya, justru tatapan ketegaran. Ketua geng itu menatapnya dari ujung kaki sampai ujung rambut Ramon. Ia tersenyum kecil meremehkan.

“Nama Elo siapa?” tanya ketua geng.
“Ramon”, singkat takut dibentak kalo lama.
“Ramon ya....” ia senyum remeh lagi lalu berfikir agak lama dan berkata.
“Ramon... Ramon ..... Elo baru kelas X sudah buat masalah”
“Kabarnya elo, dari X-9 ya?” Ramon dalam diam ia bercoloteh ‘udah tau nanya’.
“Jawab pertanyaannya” bentak.
“Iya” terpaksa.
“Elo masih muda, sudah berani kayak gini”
“Elo bisa gabung geng gue, gue suka orang berani kayak Elo” jelas ketua geng. Ramon kaget begitu juga anggota geng, tak disangka ternyata diajak masuk geng. Ramon diam, nuraninya menghalanginya untuk menerima tawaran aneh kayak gitu. Ketua geng menyerahkan sebatang rokok yang sudah pendek ke Ramon.

“Ini... coba” kata ketua geng. Ramon tidak mau tapi melihat teman geng, muka masam mengancam, maka dengan gemetaran ia mengambil batang itu dengan asap mengumpul. Hati Ramon berontak tak karuan.
“Cobalah...., rasakanlah hal baru” kata ketua geng.

Belum sampai di mulut itu rokok, ia teringat sesuatu dari kata-kata ketua geng itu, kata yang diucapkan seseorang padanya.

“Ayolah Ramon, mungkin engkau mendapat hal-hal yang baru yang mungkin selama ini kau cari di kompetisi itu”. Itu terngiang di kepalanya dan tangannya gemetaran menjatuhkan rokok ke lantai. Ia tersadar itu ajakan dari Abid. “Hal baru? Yah benar itu yang kucari” pekik di hati. Ia pun menginjak rokok itu. Berkata Ramon

“aku telah memilih hal baru itu”
Lalu Ramon berlari.


Kemanakah RAMON...?????

No comments:

Post a Comment