BAGIAN 4 (Kabar Di Pagi Hari)
Sebelum datangnya keyla
Sebelum datangnya keyla
“Eh,... Ramon... Elo dipanggil tuh sama senior”, kata Aldo. Ramon hanya diam mendengarnya, tetap pada posisinya.
“Elo cari masalah yah... sama senior?”, kata Heksa di depan Ramon.
“Biarin” kata Ramon singkat. Dia melangkah ke luar tapi bukan untuk ke tempat senior, tapi untuk cari udara segar. “Males ketemu senior, Cuma gara-gara adenya di kelas X-7 kukerjain kukuncikan adenya di kelas, siapa suruh dia ngelawan gue”, guman Ramon dalam hati.
Ramon melangkah menjauhi ruang kelasnya dan terus melangkah. Tampaknya ia mau ke mushallah, Tapi bukan untuk shalat sunah duha yang biasa dia kerjain anak Rohis karena memang dia bukan anggota Rohis, melainkan sebagai tempat yang aman untuk bersembunyi katanya. Biasanya ramon atap mushallah dia biasanya menikmati angin mamiri sepoi-sepoi mengenai tubuhnya. Kalo sudah disana rasanya beban hidupnya jadi ringan.
Belum sampai ke mushallah, ia tertahan dengan suara. “Ramon... tunggu”, Ramon berbalik mencari tahu siapa yang memanggilnya. Ternyata ibu Rosa yang memanggilnya. Ramon berbalik kembali, ia tak mau kena semprot dan apalagi bolos dari pelajaran ibu Rosa karena tidak kerja tugas matematika. Tapi ibu Rosa sudah memegang pundaknya, maka terpaksa Ramon berhenti melangkah dan berbalik.
“Ramon... kalo dipanggil nyahut dong!” bu ros mengambil hati ramon dengan kata-kata gaul.
“Iya, kenapa bu?” katanya dengan nada malas. Ibu ros agak lama berfikir sambil menatap ramon yang bermuka membosankan.
“kamu katanya dari SMP dari Jakarta ya?”
“Iya”, jawab singkat.
“Ah… Insya Allah ‘dia’ akan sekelas dengan kamu” kata bu ros bersemangat, ramon mengurutkan dahi yang menurutnya ada ngak jelas dengan perkataanya tentang ‘dia’ itu.
“Kamu pasti kenal, siswa baru yang datang dari Jakarta akan bersekolah di sini”.
“Siapa?” gumam Ramon yang tak sampai terucap selain lega tak menyangkah kalo arah pembicaraan yang lain. Paling tidak, tidak kena marah.
“namanya Keyla Abdullah” kata Ibu Rosa yang seakan memecah gendang teling Ramon. “Keyla” nama seorang gadis temannya sejak kecil sewaktu SMP di jakarta. Ramon bertanya-tanya, “ngapain dia kesini” gumamnya lagi dalam hati hendak menyembunyikan terkejutnya dari hadapan ibu ros namun.
Ibu Rosa melihat ekspresi kaget yang ditutupi Ramon. Ibu Rosa hanya tersenyum, dan berkata, “Lusa dia sudah masuk” tambahnya Ibu Rosa.
Ramon tersadar, ia lalu berkata, “kenapa? kenapa kalo Keyla datang? Emang gue pikirin, apa urusanku dengan Keyla? Justru ia bertanya-tanya buat apa ibu Rosa manggil-manggil dia cuman itu menyampaikan kabar ini pagi-pagi gini” ribuan Tanya dalam hati ramon..
“lalu kenapa?” tanya Ramon dengan penuh penasaran.
“Tidak, cuman beritahu saja” jawab Ibu Rosa sambil melangkah ke ruang guru. Ibu Rosa melangkah hanya tersenyum saja meninggalkan ramon. Senyum kemenangan, sedang Ramon, hatinya gusar, penuh tanda tanya. “Apa yang sebenarnya Keyla mau bersekolah di sini, bahkan di kelas X-9?”
TERNYATA ramon telah mengetahui berita akan kedatangannya keyla.............
BERSAMBUNG.........
No comments:
Post a Comment