Thursday, March 8, 2012

CERBUNG BAGIAN 2 (Hatiku Hancur)

JUDUL CERBUNG (Cerita Bersambung):
AGANG ‘Dimensi Hati Persahabatan’
BAGIAN 2 (Hatiku Hancur)

          Setelah selesai perkenalan oleh Bu Rosa. Sampai saat ini keyla belum nemuin muka Ramon diantara para siswa di X-9. kelas X-9 ternyata lumayan nakal, mungkin karena itu Abid menanyakan demikian. ‘Kenapa aku mau di kelas yang nakal ini’ begitu pikiran abid yang mungkin terlintas. X-9 dikenal siswa nakal dan tak berprestasi dalam pelajaran. Di absen memang keyla dengar nama Ramnon disebut jadi dia memang di kelas ini.







           “Abid, dimana itu yang bernama Ramon yang di sebut sama guru tadi?, dia nggak masuk ya?”, tanyaku tak sabaran kepada Abid yang kusabotase pas bel istirahat berbunyi. Abid mendengarnya heran mungkin dugaanya benar.

           “Yang namanya Ramon itu datang ji, mungkin dia bolos lagi”, jawab Abid enteng.
           “Keyla, kenapa lo, nanya-nanya Ramon? ‘kaya udah kenal aja”, tambah Abid. Hati keyla bergeming, apa keyla harus berterus terang, tapi keyla malu banget, ‘tapi nanti kukatakan dengan jujur, suatu saat nanti’ keyla dalam hati. Melihat keyla hanya bisu abid jadi paham, memang ia tidak berhak tahu privasi seseorang apa lagi ia baru kenal. Abid berkata

        “Sebaiknya elo jauhi Ramon”, kata Abid kembali meneror keyla. Keyla tercekat rasanya. Abid melajutkan terornya yang membuat hati keyla jadi perih
         “kalo elo mau tau tentang Ramon, Ramon itu anak nakal di X-9, bahkan kelewat nakal di sekolah, bahkan suka mengganggu siswa dan sukanya mengagu, malas mi lagi termasuk suka bolos...!”, panjang lebar Keyla mendengarnya, hatinya kuremuk, tak menyangka gebetannya sejak SMP itu telah berubah. Apalagi Abid menyuruhnya menjauhi Ramon. Tapi...

          “Elo, jangan nyuruh-nyuruh gitu”, kata keyla mencoba melawan perasaan kecewanya.
          “Tunjukin ke gue mana Ramon sekarang!”, pinta keyla pada abid.

------------------

          Kami membelah lorong sekolah, menuju ke sudut sekolah yang agak ramai dekat kantin. Kami terhenti ketika di pojok yang tampak gerombolan para anak nakal kelas 3 dan 2 yang terdengar tawa dan pembicaraan tak berguna. Bahkan seseksli terdengar kata-kata kotor.
       “biasanya sih dia nongkrong di sini” abid sambil mengisyaratkan mukanya. Keyla menatap beberapa siswa di sana namun masih belum juga melihat ramon.
       “Kayaknya Ramon ndak ada”, jelas Abid.
Keyla juga berkesimpulan sama memang tidak ada, tapi kami dikagetkan suara di belakang. Suara yang telah lama dicari keyal. Tapi keyla ragu ia pun mencari sumber suara itu.
        “Kenapa elo cari gue?”
        Spontan abid berbalik, keyla melihat sosok yang ditunggunya. Sosok yang menjadi alasan keberadaannya di sekolah ini. Itu Ramon, dia.... dia... ‘Ganteng Banget’ rasanya keyla mau berteriak tapi di tahan, malu.

        “ti..tidak ji Ramon”, kata Abid yang terbata-bata, karena kaget.
        “Oh.. elo yah yang siswa baru itu?”, kata Ramon yang memecahkan kekaguman keyla terhadap wajah rupawan itu. Tapi, keyla tak bisa berkata-kata menjawab tanyanya ramon, ekspresi wajahnya begitu dingin, beda banget yang dulu. Ingin sekali keyla mengatakan banyak hal mengenang masa kecil dulu, meluapkan rasa rindu keyla. ‘Gini-gini gue kan jauh-jauh datang dari Jakarta, bahkan bela-belain sekolah dan kelas yang sama dengan Ramon’pikirannya mencoba mencari ruang untuk fokus.

          Karena tidak di tanggapi, Ramon langsung saja membelah Abid dan keyla, menuju kerumunan anak nakal itu. ‘Kayaknya Abid benar, Ramon telah berubah’ ada rasa sedih dalam hati keyla. ‘Tapi aku tak bisa menerima ini’ kata keyla mencoba menegarkan hatinya. Keyla merahi tangan Ramon yang membelakanginya.
          “Ramon, ini gue, Keyla!”, kata Keyla sambil menatap dalam sosok ramon. Ada sesuatu yang ia katakan tentang rindu.

         Mata keyla kini berkaca-kaca, entah dari mana datngnya rasa sedih ini melihat perubahan ramon. Keyla jadi bertanya-tanya kenapa bisa berubah kayak gini.

        Ramon tetap saja dingin, ramon kembali berjalan dan pegangan tangan keyla perlahan terlepas, saat itu hati keyla hancur. ‘Kenapa Ramon mengacuhkan aku? Apa Ramon udah lupain gue dan persahabatan kita waktu kecil?’ dan banyak tanya keyla di kepalanya.

        Baru beberapa melangkah, Ramon sedikit menatap keyla sambil membelakangi, agak lama. Entah apa yang ramon pikirkan. Abid sendiri menjadi penonton setia, ia seperti melihat situasi seperi di sinetron yang ia pernah tonton waktu kecilnya dulu, he..he..

AKHIRNYA KEYLA DAN RAMON BERTEMU, namun kenyataan sangat jauh apa yang di harapkan keyla... apa yang akan di lakukan keyla.., nantikan kisah selanjutnya...

Pengelola BLOG : Silahkan tinggalkan komentarnya... kami mengharapkan kritik dan saranya.... 

No comments:

Post a Comment