Baso merasa
bersyukur mendapat pekerjaan sebagai pelayan warung Coto Makassar ini, yang
merupakan makanan khas kota ini. Warung coto milik Dg. Kule hanya memiliki
pegawai tetap 2 orang saja. Dg. Kule sendiri merintis warung belum genap
setahun. Oleh karenanya, Baso langsung diterima dengan gaji yang cukup menarik.
Dg. Kule memahami kondisi Baso ketika dating melamar kerja di tempatnya.
Jam baru
menunjukkan 06:30 tetapi Baso telah berangkat lebih awal. Sebelum sampai ke
sekolah, Baso singgah dulu menitip bumbu coto yang akan diolahnya jam 9 pagi.
Di warung Dg. Kule masih membaca Koran paginya. Ia pun menitip barangnya. Belum
selesai keluar di warung, ia dikejutkan teman-teman yang datang.
Dg. Klue, bila
kita butuh banyak tenaga karena ada pesanan dari instansi swasta yang terkenal
sampai 100 porsi. Dg. Kule tidak sempat meminta bantuan dari koleganya atau
dari keluarga karena kesibukannya. Tiba-tiba ada suara.